Top
Selasa, 03 Desember 2024 | Company

Pada 3 Desember 2024, Direktur Educa Studio, Andi Taru, diundang sebagai pembicara atau narasumber dalam workshop IT yang diadakan di UIN (Universitas Islam Negeri) Salatiga. Workshop yang bertemakan “Peluang Bisnis Game Industry” ini diselenggarakan mulai pukul 09:30 hingga 12:00 WIB, bertempat di Auditorium Lantai 3, Gedung K.H. Hasyim Asy’ari, Kampus 3, UIN Salatiga. Diperkirakan ada lebih dari 60 peserta yang hadir dalam workshop ini. Mulai dari mahasiswa dan mahasiswi UIN Salatiga, hingga para dosen maupun praktisi pendidikan lainnya. Dalam acara tersebut, Andi Taru selaku Direktur Educa Studio, membahas tentang peluang bisnis dalam game industry, khususnya industri gim nasional yang dari tahun ke tahun sedang berkembang pesat. Baca juga: Marbel TK PAUD Meriahkan Event Lapak Gaming di Balai Kartini, Jakarta Sebagai informasi, berdasarkan data yang dirilis Katadata, pada 2022, pasar game mobile di Indonesia sendiri menempati urutan ketiga, dengan total unduhan mencapai 3,45 miliar di Google Play Store. Dari data itu pun juga dapat dilihat bahwa pada 2020, jumlah pemain atau pengguna yang mengakses game mobile melalui gadget di Indonesia, meningkat sebesar 24 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Data tersebut membuktikan bahwasanya industri gim nasional memang punya peluang bisnis yang sangat besar, jika dikelola dan dimanfaatkan dengan tepat juga positif.  Workshop yang diadakan oleh Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Bahasa (UPTPB) UIN (Universitas Islam Negeri) Salatiga ini, mendapat banyak respons positif dari semua peserta yang hadir. Baca juga: Educa Studio Rilis Game Edukasi Baru, Marbel Clevo, untuk Siswa Sekolah Dasar (SD) Selain karena materi yang disampaikan relevan dengan konteks game industry dewasa ini, para peserta yang hadir pun juga berkesempatan untuk bertanya langsung kepada Andi Taru sebagai Direktur Educa Studio, yang tentunya sudah sangat expert di bidang industri gim nasional. Meski memiliki peluang bisnis di dalamnya, tak bisa disangkal bahwa tantangan akan selalu ada dalam praktiknya. Lantas, apa saja tantangan tersebut? Dilansir dari situs Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf RI, menyebut tiga tantangan utama dalam pengembangan game industry saat ini, yaitu sumber daya manusia, pembiayaan, serta pemasaran. Tantangan ini turut didukung fakta bahwa masih sangat sedikit developer game lokal yang bisa menguasai pangsa pasar gim dalam negeri. Sungguh amat disayangkan, mengingat sebenarnya, potensi industri gim nasional sangat besar. Baca juga: Marbel TK PAUD, Inovasi dalam Dunia Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia Karenanya, untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Indonesia merilis Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2024 tentang Pengembangan Industri Game Nasional, guna mengoptimalkan ekosistem usaha gim di Indonesia. Hadirnya Andi Taru sebagai pembicara dalam Workshop IT “Peluang Bisnis Game Industry” di UIN Salatiga ini, menerangkan bahwa pengalaman dan kiprah beliau dalam dunia industri gim nasional sudah tidak diragukan lagi. Sebelumnya, pada 23 November 2024, Andi Taru, juga dipercaya sebagai pembicara dalam SLS (Super Lecture Series) Game Industry & AI-Visual Design di Kampus ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Surabaya. Kesuksesan Andi Taru, salah satunya, terbukti lewat gim edukasi Marbel TK PAUD (Belajar TK PAUD Bersama Marbel), yang sudah banyak menoreh prestasi, tidak hanya di dalam, namun juga luar negeri. Baca juga: Direktur Utama Educa Studio, Andi Taru, Hadir sebagai Pembicara dalam Acara SLS di Kampus ITS Surabaya Sebagai informasi, baru saja, gim Marbel TK PAUD terpilih sebagai salah satu gim lokal terbaik dalam kampanye Ayo Hargai (Hari Game Indonesia), yang diadakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indonesia. Gim Marbel TK PAUD pun juga dipercaya untuk hadir dalam acara Bulan Mutu Nasional yang diselenggarakan oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional), juga event Lapakgaming Battle Arena di Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Harapannya, kehadiran Andi Taru, Direktur Educa Studio, dalam workshop IT tersebut dapat menginspirasi juga memberi banyak insight baru kepada semua peserta yang hadir, utamanya, mengenai peluang bisnis industri gim nasional. Sukses selalu untuk Andi Taru dan Educa Studio! Baca juga: Educa Studio Hadir Memeriahkan Bulan Mutu Nasional 2024 di Jakarta, lewat Marbel TK PAUD Sumber referensi: Arek.its.ac.id. Potensi Industri Game Development di Indonesia. (2024). Tanggal akses 3 Desember 2024. Kumparan.com. Game Online sebagai Peluang Bisnis Baru bagi Gen Z. (2024). Tanggal akses 3 Desember 2024.

Selasa, 30 Juli 2024 | Press Release

Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan ekosistem animasi, komik, gim, dan ekonomi digital dengan berbagai inovasi strategis. Dalam rangka memajukan industri kreatif dan digital, Kemendag menggelar seminar bertajuk ‘Digitalized Economy Acceleration: Pemetaan Ekosistem Sektor Animasi, Komik dan Gim serta Digitalized Economy (ACG-DE)’ pada 24 Juli 2024, di Novotel Semarang. Seminar ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif guna memetakan pelaku sektor Animasi, Komik, Gim, dan Ekonomi Digital (ACG-DE) serta potensi pengembangan ekosistemnya di Kota Semarang. Dengan fokus utama pada upaya menciptakan produk ACG-DE yang siap ekspor, acara ini dihadiri sekitar 50 peserta yang terdiri dari siswa SMK dan pelaku sektor kreatif di Semarang. Melalui diskusi yang mendalam dan sesi informasi yang komprehensif dalam seminar ini, tujuan utama yang ingin dicapai adalah untuk mengidentifikasi dengan jelas berbagai peluang yang ada, tantangan yang harus dihadapi, serta langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif lokal secara signifikan. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor ini, diharapkan dapat ditemukan solusi dan strategi yang efektif untuk memperkuat kapasitas produksi, meningkatkan kualitas, dan daya saing produk lokal di pasar internasional. Dalam seminar tersebut, Andi Taru, S.Kom., M.Cs., CEO Educa Studio, berperan sebagai salah satu narasumber utama yang memberikan wawasan mendalam tentang potensi ekonomi sektor animasi, gim, dan ekonomi digital. Andi Taru menyajikan analisis umum mengenai perkembangan sektor-sektor ini, lengkap dengan contoh studi kasus baik di tingkat nasional maupun internasional. Penjelasan tersebut dirancang untuk memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana sektor-sektor ini berkembang dan berkontribusi terhadap ekonomi global. Selain itu, Andi Taru juga menyoroti peluang kolaborasi antar sub sektor pendukung dalam rangka memperkuat ekosistem ACG-DE. Dengan berbagi pengalaman dan praktik terbaik, beliau menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pelaku industri, lembaga pendidikan, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mendorong inovasi dan keberhasilan produk ACG-DE. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kemajuan yang lebih signifikan dan menciptakan peluang ekspor yang lebih besar bagi produk-produk kreatif dari Kota Semarang. Dengan demikian, Andi Taru berharap agar potensi ekonomi sektor game dapat diterima dan dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku industri, serta guru dan siswa SMK di Kota Semarang. Dalam pandangannya, sektor game memiliki peluang besar untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja baru. Oleh karena itu, penting bagi seluruh pelaku industri dan pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri ini. Terlebih dengan adanya kolaborasi yang erat antara pelaku industri, pendidik, dan generasi muda, Andi Taru optimis bahwa Kota Semarang dapat menjadi pusat pengembangan game dan ekonomi digital yang maju. Dia menekankan perlunya sinergi dan dukungan dari semua pihak untuk membangun infrastruktur yang diperlukan, memperkuat kapasitas, serta mendorong inovasi yang akan menempatkan kota ini dalam peta industri kreatif global. Sebagai penutup, Andi Taru menyampaikan apabila seminar ini  juga dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam memanfaatkan potensi ekonomi sektor game bagi pelaku industri, serta guru dan siswa SMK di Kota Semarang. Dia meyakini bahwa dengan memanfaatkan peluang yang ada, sektor game dapat berperan penting dalam memajukan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja baru. Andi Taru menggarisbawahi pentingnya pemahaman yang mendalam tentang peluang dan tantangan dalam sektor ini, serta perlunya upaya bersama untuk mengembangkan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan keberhasilan produk ACG-DE yang siap ekspor. Lebih jauh, Andi Taru menekankan pentingnya sinergi antara pelaku industri, lembaga pendidikan, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam membangun ekosistem yang inovatif dan produktif. Dia berharap kolaborasi yang erat dapat mendorong kemajuan yang signifikan dan memperkuat posisi Kota Semarang sebagai pusat pengembangan industri kreatif. Dengan dukungan dan kerjasama yang solid, Andi Taru yakin bahwa Kota Semarang dapat mencapai kemajuan yang berkelanjutan dan berkontribusi secara signifikan dalam pasar global sektor animasi, gim, dan ekonomi digital.